Tuesday 31 March 2009

Manusia sebagai "Hewan" yang Berpikir

by: Asfa Widiyanto

"Al-insan hayawan natiq", begitu ujar sementara filosof dan ahli logika. Ungkapan ini sering diartikan, "manusia adalah ´hewan´ yang berpikir". Dalam bahasa Arab, kItalicata "natiq" berakar dari kata "nutq", yang secara literal adalah "kemampuan berbicara" tapi sebenarnya juga merujuk pada "kemampuan berpikir dan mengartikulasikan buah pikiran antara lain dengan berbicara dan sebangsanya".

Dalam kerangka ini, "berpikir" adalah salah satu atribut dan karakter yang melekat pada makhluk yang bernama manusia. Adalah berbahagia, orang yang bisa mendayagunakan secara optimal kemampuan yang dianugerahkan Tuhan ini untuk kemaslahatan umat manusia. Dan berbahagia pula orang yang memiliki keleluasaan berpikir tanpa harus dihujani pelbagai macam "ultimatum" yang mengkondisikan dia untuk "memodifikasi" dan "mengkamuflasekan" buah pemikirannya (karena tidak mau terlalu berseberangan dengan "kepentingan" makhluk yang kebetulan diamanahi dan dianugerahi Tuhan dengan secuil kekuasaan-Nya, misalnya).

No comments:

Post a Comment