Sunday 5 April 2009

Seonggok Makhluk yang Dirahmati Allah

by: Asfa Widiyanto

Saya teringat pada salah seorang teman di masa kecil dulu (sekarang dah relatif tua-)). Kawan saya ini memiliki kepribadian yang unik, yang sebenarnya bisa dilihat sebagai merefleksikan beragam hasrat, keinginan dan cita-citanya.Pertama, teman saya ini kadang memaksakan untuk mampir ke tempat seseorang sekali pun orang tersebut misalnya ada acara lain. Suatu hari, misalnya, dia berujar, "Pokoknya besok saya ke tempatmu, mau pinjam sesuatu, kalau kamu tidak bukakan pintu, saya akan tetap berusaha masuk". Mungkin teman saya ini mengandaikan dirinya sebagai aktor yang berperan sebagai petugas tibum (ketertiban umum). Kedua, teman saya ini hobi "mengultimatum" orang lain. Ini mungkin karena kelewat terobsesi untuk menjadi pegawai salah satu institusi yang disegani dunia. Ketiga, temen saya ini kadang menghakimi seseorang dari penampilan lahiriyya semata. Ini diambil sisi positifnya saja, mungkin teman saya ini sedang berusaha belajar jadi hakim. Keempat, teman saya ini hobi bertanya pada orang lain, termasuk dalam hal yang sebenarnya bisa dia baca di antara buku koleksinya. Dan jika misalnya yang ditanya kebetulan belum sempat menjawab, dia akan mengemukakan dalih "menyembunyikan ilmu itu dosa". Kita lihat sisi positifnya saja, mungkin dia ini pembelajar sejati yang berpotensi menjadi moderator atawa ilmuwan atawa detektif.

Kelima, si dia ini kadang tergerak hatinya untuk mengorek rahasia orang lain. Dan kalau misalnya orang tersebut tidak mau mengemukakan rahasia tersebut, teman saya tadi mengajukan jurus, "Saya tanya kamu itu supaya menghilangkan prasangka buruk saya terhadapmu, dan menghilangkan prasangka buruk orang lain itu hukumnya wajib". Dalam hal ini, kita juga tetap harus berpikir positif, mungkin saja teman saya ini punya bakat terpendam sebagai wartawan infotainment (ssst... tapi kalau wartawan infotainment baca tulisan ini dan mengadopsi argumen teman saya tadi, bisa mati kutu itu para artis, tidak bisa bilang "no comment" lagi--)).Keenam, dan ini yang terpenting, dia itu baik hati pada semua orang. Hampir semua orang yang dikenalnya pernah diundang makan yakni menikmati aksi PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kelaparan). Dalam hal ini jelas kita harus memberi apresiasi positif. Mungkin saja, kelak ketika dewasa dia ingin jadi orang kaya yang dermawan dan peduli pada sesama.Tapi sedihnya saya tidak tahu persis di mana rimbanya. Semoga saja keinginan dan cita-citanya yang seabrek dan beraneka warna tadi tercapai.

No comments:

Post a Comment